10. Sarah Paulson
Ada beberapa aktris yang harus
berjuang sekian lama dulu, baru diakui dan dikenal secara luas, misalnya Viola
Davis, Meryl Streep dan “it girl”
tahun lalu, Jessica Chastain. Hal tersebut tidak luput dari yang dialam aktris
Sarah Paulson. Baru tahun ini namanya dikenal luas ketika ia membintangi film
TV HBO, Game Change, dimana disitu ia
berperan sebagai staf kampanye Sarah Palin pada pemilu presiden AS pada tahun
2008 lalu. Di film TV itu boleh saja Julianne Moore menjadi bintang utama dan
boleh saja disitu ada nama-nama seperti Woody Harrelson dan Ed Harris, tapi
yang paling mencuri perhatian adalah akting Paulson. Gigih tapi pada akhirnya
ia rapuh. Sebuah karakter yang menarik.
Sebelum ia berperan di Game Change, ia telah tampil di TV
series garapan Ryan Murphy, American
Horror Story. Bukan peran besar tapi menarik untuk dinikmati. Maka jangan
heran ketika Murphy memakai ia lagi di musim kedua American Horror Story: Asylum. Di situ, ia banyak berbagi adegan
dengan aktris kawakan Jessica Lange dan jangan merasa salah kalau American Horror Story bukan lagi milik
Lange seorang tapi juga milik Paulson atau mungkin saya harus berlebihan
mengatakan kalau AHS: Asylum adalah
milik Paulson. Di Asylum, ia berperan
menjadi wartawan homoseksual yang akhirnya dijebak dan disiksa secara fisik dan
jiwa. Peran yang menguras tenaga. Peran yang berani.
Ia juga dinominasikan untuk
Primetime Emmy Awards untuk kategori Outstanding Supporting Actress in
Miniseries/TV Movie untuk perannya di Game
Change. Melihat begitu bersinarnya ia di dunia layar kaca pada tahun lalu,
akting yang menawan dan fisik yang menarik, saya rasa ia akan bersinar untuk
beberapa tahun ke depan. Asalkan ada produser di Hollywood yang sadar akan
bakatnya yang hebat.
Foto: askmen.com
9. Taylor Swift
Harus diakui, saya sekarang tidak
begitu menyukainya lagi karena beberapa alasan. Tapi kalau mau membicarakan
penyanyi wanita mana yang prestasinya paling besar di tahun 2012, saya rasa
tidak lain dan tidak bukan, penyanyi itu adalah Taylor Swift. Oke, lupakan
sejenak kisah-kisah romansanya yang menghiasi halaman tabloid-tabloid. Karena
sebenarnya Swift masih mencetak prestasi hebat di tahun 2012. Misalnya, ia
meraih 2 buah Grammy Amwards pada Februari tahun lalu. Kedua Grammy tersebut
diberikan untuk single “Mean” yang
masing-masing untuk kategori Best Solo country Performance dan Best Country
Song. Total 6 Grammy telah di tangannya. Ia masih 22 tahun
Lalu, pada akhir Oktober, ia
kembali membuat berita. Bukan, bukan tentang Harry Styles atau Conor Kennedy
tetapi tentang ia yang telah sukses menjual album keepmatnya, Red, sebanyak 1,2 juta keping di AS saja
dalam tempo seminggu dan menjadikannya penjualan tertinggi dalam sepuluh tahun
terakhir semenjak Eminem melakukannya dengan “The Eminem Show”. Ini menjadi album ketiganya yang debut di
peringkat pertama Billboard Hot 200 dan menjadikannya satu-satunya musis wanita
yang berhasil menjual dua albumnya lebih dari satu juta keping dalam tempo satu
minggu pertama penjualannya. Sebuah hal yang sulit dilakukan di era digital dan
pembajakan seperti saat ini. Single “We
Are Never Ever Getting Back Together” juga diputar dimana-mana dan sulit
bagi kita untuk menghindari lengkingan suaranya ketika menyalakan radio. Single
tersebut juga menduduki peringkat satu Billboard Hot 100.
Yah boleh saja kita berkata, “itu
kan karena fans loyalnya yang masih ABG”. Tapi saya rasa, perlu seseorang yang
hebat yang bisa memliki pengaruh sebesar itu. Bintang biasa tidak akan bisa
melakukan apa yang Swift lakukan. Dan jangan lupakan ia juga mengisi suara di
film animasi The Lorax (yah mungkin
Anda tidak ingat yang mana) yang cukup sukses di AS sana. Rasanya, peringkat 1
di Billboard dan penghargaan Grammy masih akan mengalir ke tangannya di
tahun-tahun mendatang. Mungkin terlalu banyak mantan kekasih yang ia ingin
tulis di dalam lagunya dan akhirnya akan banyak pula yang penasaran dengan
lagu-lagu putus cintanya di masa yang akan datang.
Foto: fanpop.com
8. Anne Hathaway
Kariernya telah terbentang lebih
dari 10 tahun dan ia kini bukan lagi putri Disney. Ia kini putri Hollywood yang
dicintai semua orang. America’s
Sweetheart. Putri Disney biasanya tidak akan kemana-mana, lihat saja Hilary
Duff dan Lindsay Lohan. Tapi tidak untuk Hathaway. Ia telah menjelma menjadi
aktris yang matang setelah penampilan luar biasanya di Rachel Getting Married. Nominasi Oscar di tangan. Aktris Terbaik
pula. Walaupun masih memerankan banyak peran manis tapi peran manis tersebut ia
tidak sentuh untuk kedua peranya di tahun ini, sebagai Catwoman di The Dark Knight Rises dan Fantine di Les Miserables.
Maafkan apabila saya telah
memandang sebelah mata dan meremehkan keputusan Christopher Nolan memilih dia
untuk memerankan Selina Kyle atau Catwoman. Tapi saya yakin, saya tidak
sendiri. Begitu banyak yang meragukannya. Menghinanya. Tapi ketika The Dark Knight Rises dirilis, semua
orang bungkam dan diam. Yap, Hathaway telah membungkam semua orang yang telah
meragukannya berperan sebagai Catwoman, termasuk saya. Jujur, saya menelan
ludah sendiri, melipat lidah saya. Luar biasa. Penampilannya sebagai Catwoman
luar biasa. Halus tetapi mematikan. Seksi tetapi tangguh. Mungkin hal terbaik
yang ada di The Dark Knight Rises adalah
penampilannya. The Dark Knight
memiliki Heath Ledger, sedangkan The Dark
Knight Rises memiliki Anne Hathaway. Penampilannya menjadi perbincangan
para penonton yang baru keluar studio, memperbincangkannya sampai beberapa
lama, hari malah. Malah banyak yang berharap Hollywood mewujudkan spin-off Catwoman dan Hathaway menjadi
female heroine tersebut. Seseorang yang bisa menghapuskan kenangan luar biasa
buruk Catwoman versi Halle Berry adalah orang yang luar biasa.
Kemudian, mungkin di saat
bersamaan muncul trailer Les Miserables
yang sederhana tapi sangat menjual. Apa yang mereka jual di trailer tersebut?
Anne Hathaway menyanyikan lagu yang populer “I Dreamed a Dream”. Banyak yang tersentuh sekaligus terpukau.
Mungkin menangis. Maka ketika filmnya dirilis, jangan heran begitu banyak orang
yang memuji penampilannya. Bahkan saya membaca tweet salah seorang teman, “Anne
Hathaway adalah alasan kembali menonton Les
Miserables”. Sebegitu begitu besarnya pengaruh penampilannya. Ia pun
dihujani nominasi penghargaan di awal tahun ini. Oscar seperti sudah di dalam
genggaman.
Semoga dengan peran-peran yang
berani di tahun lalu, ia akan memerankan banyak pernah hebat lagi di masa yang
akan datang dan semoga ia tidak lagu menjadi putri Hollywood tetapi kalau bisa
menjadi Ratu Hollywood.
Foto: Glamour Magazine
7. Maggie Smith
Jarang sekali ada aktris yang
kariernya terbentang selama puluhan tahun dan namanya masih bergaung. Dame
Maggie Smith mungkin adalah aktris Inggris paling dihormati saat ini. Kariernya
terbentang selama 60 tahun yang dimulai dari drama panggung. Ia telah
mendapatkan 2 Oscar, 7 buah BAFTA Awards, 3 Golden Globe, 3 Emmy Awards dan 1
Tony Awards dan ia tidak berhenti. Dengan melihat seusianya ataupun rentang
karier selama yang ia miliki mungkin para aktris lain memilih beristirahat,
tetapi tidak untuk Smith. Bahkan 2 tahun terkahir ia mempercepat lajunya berkat
serial TV Downton Abbey, dimana ia berperan sebagai Violet Crawley the Dowager
Countess of Grantham dimana di setiap adegannya ia menarik semua perhatian
penonton kepada dirinya seorang. Bukan karena ia egois, bukan karena itu tetapi
karena penampilannya yang terlalu memikat. Seorang Lady yang disegani, sinis,
penuh akal tetapi baik hati dan bijaksana. Setiap kali ia muncul, penonton akan
tertawa, kesal atau menyukai apa yang karakternya lakukan. Downton Abbey telah
mengakhiri musim ketiganya dan tetap saja ia yang mencuri perhatian. Ia bukan
hanya Lady di dalam cerita itu, tetapi juga Lady di hati para penontonnya.
Maka aktris berumur 78 tahun ini tetap
saja meraih Outstanding Supporting Actress in TV Series – Drama di ajang
Primetime Emmy Awards dan dinominasikan untuk Best Supporting Actress in TV
Series/Miniseries or TV Movie di ajang Golden Globe Awards dan Outstanding
Female Actress in Miniseries di ajang
Screen Actor Guild Awards pada tahun lalu. Tidak banyak aktris yang dapat
melakukannya di usianya.
Jangan lupakan pula apabila ia
tampil di indie hit, The Best Exotic Marigold Hotel pada musim panas tahun
lalu. Walaupun film tersebut juga dipenuhi oleh bintang-bintang Inggris yang
dihormati, namun rasanya penampilan Smith salah satu yang paling menarik untuk
dinikmati. Ia pun juga tampil di film penyutradaraan debut Dustin Hoffman,
Quartet, menjadi bintang utamanya dan juga mendapat banyak pujian. Ia bersinar
di televisi juga di layar perak. Downton Abbey masih sukses, itu juga berarti
Maggie Smith masih akan terus menarik perhatian penonton dan juga pujian.
Sepertinya ia pun masih akan terus menawan di layar bioskop. Aktris masa kini
wajib mencontohnya. Tak lekang zaman. Masih memikat. Ia adalah legenda.
Foto: fanpop.com
6. Viola Davis
The Help memang dirilis pada tahun 2011 tapi Viola Davis namanya justru terangkat pada awal tahun lalu berkat bagitu banyak nominasi penghargaan yang ia dapatkan. Ia pertama kali dikenal luas ketika menjadi nominator di penghargaan Oscar pada tahun 2009 ketika ia dinominasikan untuk kategori Best Supproting Actress untuk film Doubt. Ia hanya punya sedikit sekali durasi dalam film itu tapi saya ingat betapa besar "screen presence" nya. Sejak saat itu, tiba-tiba saja cukup banyak film yang menyertakan dirinya. Bukan peran utama memang, bahkan hanya peran kecil, kecil sekali terkadang. Seperti yang saya ingat di State of Play, Eat Pray Love dan yang paling baru yang saya tonton adalah World Trade Center. Sekali lagi, penampilannya meskipun begitu kecil perannya di film-film tersebut dapat membuat saya cukup terpukau. Jika ia hanya aktris biasa, maka tidak akan mungkin bisa menampilkan hal tersebut.
Davis memang besar di panggung. Ia memulai semua dari sana dan baru ketika di The Help (2011) ia mendapatkan peran utama. Film yang menarik dengan penampilannya yang luar biasa. Seorang pembantu rumah tangga di era "Civil Right" yang berani dalam penulisan buku memoir tentang para pembantu kulit hitam di suatu kota. Penampilannya dalam, pahit tetapi juga kuat dan tangguh. Maka di awal tahun lalu, ia dinominasikan di semua penghargaan utama, seperti Golden Globe, Critics' Choice Awards, Screen Actor Guild Awards, BAFTA Awards dan Academy Awards. Pada semua ajang tersebut ia dinominasikan untuk kategori Best Actress. Ia meraihnya di ajang Critics' Choice Awards dan Screen Actor Guild Awards. Ia menjadi aktris kulit hitam kedua yang pernah mendapatkan dua buah nominasi Oscar setelah Whoopi Goldberg. Sayang pada puncak musim penghargaan, yaitu pada acara Oscar, ia gagal meraih predikat Best Actress yang pada saat itu diberikan kepada temannya yang juga sama-sama tampil di film Doubt, Meryl Streep. Jujur saya kecewa berat. Saya cinta Streep, sangat. Tetapi penampilan Davis di The Help sebagai Aibileen Clark adalah penampilan yang lebih baik daripada penampilan Streep sebagai Maggie Thatcher. itu pendapat saya. Dan jangan heran apabila esok paginya setelah ajang Oscar, banyak yang membahas "kekalahan" Davis.
Tapi saya rasa kita semua masih menanti dan mencintai penampilannya walaupun ia hanya tampil di satu film pada tahun 2012 lalu, yaitu Won't Back Down, yang tidak begitu sukses dari segi pemasukan maupun kritik. Tapi kalau ada aktris yang memberikan dampak begitu besar selama musim penghargaan di tahun lalu, maka aktris itu adalah Viola Davis.
Davis memang besar di panggung. Ia memulai semua dari sana dan baru ketika di The Help (2011) ia mendapatkan peran utama. Film yang menarik dengan penampilannya yang luar biasa. Seorang pembantu rumah tangga di era "Civil Right" yang berani dalam penulisan buku memoir tentang para pembantu kulit hitam di suatu kota. Penampilannya dalam, pahit tetapi juga kuat dan tangguh. Maka di awal tahun lalu, ia dinominasikan di semua penghargaan utama, seperti Golden Globe, Critics' Choice Awards, Screen Actor Guild Awards, BAFTA Awards dan Academy Awards. Pada semua ajang tersebut ia dinominasikan untuk kategori Best Actress. Ia meraihnya di ajang Critics' Choice Awards dan Screen Actor Guild Awards. Ia menjadi aktris kulit hitam kedua yang pernah mendapatkan dua buah nominasi Oscar setelah Whoopi Goldberg. Sayang pada puncak musim penghargaan, yaitu pada acara Oscar, ia gagal meraih predikat Best Actress yang pada saat itu diberikan kepada temannya yang juga sama-sama tampil di film Doubt, Meryl Streep. Jujur saya kecewa berat. Saya cinta Streep, sangat. Tetapi penampilan Davis di The Help sebagai Aibileen Clark adalah penampilan yang lebih baik daripada penampilan Streep sebagai Maggie Thatcher. itu pendapat saya. Dan jangan heran apabila esok paginya setelah ajang Oscar, banyak yang membahas "kekalahan" Davis.
Tapi saya rasa kita semua masih menanti dan mencintai penampilannya walaupun ia hanya tampil di satu film pada tahun 2012 lalu, yaitu Won't Back Down, yang tidak begitu sukses dari segi pemasukan maupun kritik. Tapi kalau ada aktris yang memberikan dampak begitu besar selama musim penghargaan di tahun lalu, maka aktris itu adalah Viola Davis.
Foto: Time Magazine
5. E. L. James
Apa judul novel paling menghebohkan di tahun 2012 lalu? Tidak lain dan tidak bukan jawabannya adalah trilogi Fifty Shades, yang terdiri dari Fifty Shades of Grey, Fifty Shades Darker dan Fifty Shades Freed. Semua orang membicarakannya, dari yang muda sampai yang sudah uzur sekalipun. Saking populernya trilogi novel ini, internet dibanjiri "posting" tentang trilogi ini. 9gag, Youtube sampai situs-situs film membahas Fifty Shades. Komentar tentang Fifty Shades juga beragam, ada yang menyukainya tetapi ada juga yang menghujatnya setengah mati. Tapi biarkan yang mencemooh asalkan novel-novel tersebut bertengger di nomor satu New York Times Bestseller dan terjual sebanyak 35 juta kopi di AS saja!
Hollywood pun segera dan berhasrat sekali untuk memfilmkannya. Sulit rasanya dalam 6 bulan terakhir kita tidak membaca artikel tentang penggarapan film ini di situs-situs film. Perdebatan siapa yang berhak memerankan Christian Grey dan Ana Steele sampai bagaimana hasil akhir filmnya mengingat novel-novelnya tergolong panas. Setelah J.K. Rowling dan Stephanie Meyer menjadi penulis fenomenal abad ke-21, kini E.L. James masuk dalam daftar tersebut. Berkat novelnya yang (mungkin) memetakan imajinasi sebagian kaum wanita.
Foto: Guardian UK
4. Adele
Adele meraih 6 Grammy Awards pada awal tahun 2012 lalu. Ia menyapu bersih semua nominasi yang ia dapatkan. Album of the Year, Song of the Year, Record of the Year, Best Solo Pop Performance, Best Pop Vocel Album dan Best Short Form Music Video. Hal ini menjadikannya musisi wanita kedua, setelah Beyonce, yang pernah mendapatkan 6 Grammy Awards dalam satu malam. Kesemua Grammy-nya didapatkan dari karya-karyanya di album 21 yang dirilis pada tahun 2011, termasuk untuk lagu Rolling in the Deep dan Someone Like You. Jangan lupakan pula penampilan di Grammy tahun lalu yang menandakan ia kembali lagi ke atas panggung setelah operasi pita suara yang ia lakukan. Masih tetap luar biasa.
Bulan Oktober 2012, Adele melahirkan anak pertamanya hasil hubungannya dengan pasangannya Simon Konecki. Ia tidak mempublikasikan berita ini. Sebuah hal yang bagi saya pribadi adalah hal yang patut ditiru oleh banyak bintang dunia lainnya. Itu menandakan ia hanya ingin berkarya dan kehidupan pribadinya bukan untuk konsumsi publik.
Berita bahagia tidak saja sampai disitu, ternyata meskipun Adele tidak merilis album pada 2012, ia kembali mencetak hits dengan soundtrack film James Bond terbaru, Skyfall di awal November. Single dengan judul yang sama langsung sukses besar dan dipuji banyak pihak. Lagu dengan lirik yang bagus, alunan melodi yang indah, orkestrasi yang megah dan suara serta lengkingan suaranya yang merdu membuat Skyfall langsung disukai semua orang dan diputar dimana-mana. Dalam akhir bulan yang sama, Adele dilaporkan telah menjual album 21 lebih dari 10 juta kopi hanya di AS saja. Hal tersebut menjadikan 21 sebagai album ketiga yang mencapai penjualan sebanyak 10 juta setela Hybrid Theory milik Linkin Park dan Confession milik Usher (Apakah kalian masih ingat album-album tersebut? Saya masih!). Tapi yang perlu digarisbawahi, kedua album tersebut dirilis lebih dari 6 tahun lalu sedangkan Adele pada 2011. Hal tersebut berarti penjualan 21 lebih cepat. 21 juga menjadi album paling laris tahun 2012 lalu.
Ia tidak merilis album dan hanya sebuah single tetapi kesuksesannya melebihi para musisi yang merilis album di tahun 2012. Kesuksesannya melebihi para musisi yang jumlah follower Twitter-nya sebanyak puluhan juta follower. Ia melahirkan anak pertama. Adakah yang lebih nyata daripada kesuksesan yang Adele raih?
Foto: Wann Blog
3. Claire Danes
Claire Danes mulai terkenal ketika usianya masih belasan, yaitu ketika ia membintangi serial TV My So-Called-Life pada tahun 1994. Sejak saat itu kariernya menanjak dan makin mendunia ketika ia berperan sebagai Juliet di film Romeo + Juliet karya Baz Luhrmann di tahun 1996. Tapi kini ia lebih dikenal berkat perannya sebagai agen CIA yang bipolar di serial televisi Homeland. Homeland memang pada dasarnya adalah serial TV yang cerdas dan seru tetapi tidak dapat dipungkiri apabila penampilan Danes amat sangat turut andil dalam kesuksesan dan kehebatan Homeland. Ia merupakan jiwa serita TV tersebut. Penampilannya yang dengan sangat baik memerankan seseorang yang bipolar dengan sifat yang tangguh merupakan suatu kenikmatan tersendiri ketika menonton Homeland. Ia dipuji oleh banyak pihak yang mengatakan penampilannya adalah salah satu alasan orang menonton Homeland.
Pada awal tahun 2012, ia meraih Best Actress in Drama Series dan September 2012 ia meraih Outstanding Actress in Drama Series. Memang harus diakui sulit bagi nominator lain untuk "mengalahkannya" di ajang-ajang tersebut. Penampilannya memang luar biasa dan hal itu tetap berlanjut di musim kedua Homeland yang akan berlanjut ke musim ketiganya tahun ini. Walaupun karier filmnya sempat redup tapi dengan kesuksesan Homeland, rasanya sulit membayangkan kariernya akan redup dalam waktu dekat, paling tidak untuk 2-3 tahun ke depan.
Foto: Fans Share
2. Jennifer Lawrence
Jennifer Lawrence angkat nama berkat film Winter's Bone yang membawa ia dinominasikan sebagai Best Actress di ajang Academy Awards pada tahun 2011 lalu dan sejak saat itu, ia langsung menjadi buah bibir dan aset terpanas Hollywood. Ia kembali bersinar terang bahkan amat bersinar di tahun 2012 lalu berkat penampilannya sebagai Katniss Everdeen di film The Hunger Games. Film tersebut sukses besar dan meraup pemasukan lebih dari $400 juta hanya di AS saja dan total sekitar $686 juta di seluruh dunia. Lawrence yang tadinya sempat diragukan bisa menjadi Katniss dengan baik karena dinilai terlalu cantik membuktikan dirinya memang pilihan yang pas untuk memerankan Katniss.
The Hunger Games yang awalnya disebut sebagai "The Next Twilight Saga" berubah menjadi dirinya sendiri karena kualitasnya yang jauh lebih baik dari saga vampir tersebut. Begitu juga dengan Lawrence. Ia menjadi idola baru. Secara tiba-tiba, semua orang tahu dirinya. Ia juga bukan Kristen Stewart. Banyak yang sepakat Lawrence jauh lebih baik daripada Stewart.
Ia mungkin terlihat seperti "The Girl Next Door" khas Amerika. Pirang dan seksi. Tapi kita juga tahu ia bukan hanya gadis pirang biasa. Ia punya bakat, muda dan bersemangat. Ia kembali membuktikan dirinya tidak hanya bisa sukses secara komersil tetapi juga sukses dalam film indie. Ia tampil di film indie yang dipuji banyak kritikus, Silver Linings Playbook. Bulan Desember kemarin namanya masuk dalam banyak nominasi ajang penghargaan, termasuk Golden Globe. Satu hal lain yang menarik adalah ia juga bukan tipikal aktris Hollywood pada umumnya. Ia tidak kurus dan itu penting. Hollywood sudah penuh sesak dengan aktris-aktris kurus dengan tulang mencuat.
Rasanya tidak ada aktris yang namanya sebesar Lawrence pada tahun 2012 lalu. Bintang utama di film blockbuster yang sukses dan dipuji dan juga bintang utama di film indie jagoan musim penghargaan. Apa yang kurang darinya? Tahun 2013 pun akan berlanjut dengan lanjutan The Hunger Games, yaitu The Hunger Games: Catching Fire. Dapat dijamin ia akan terus bersinar terang apabila melihat deretan filmnya di masa akan datang dan juga melihat fisiknya yang menarik (saya harus akui itu). Ia adalah masa dean Hollywood.
Foto: Fanpop
1. Lena Dunham
Jujur saya sedang AMAT terobsesi dengan New Yorker yang satu ini. Tapi bukan karena saya terobsesi dengan dia lantas saya berikan dia posisi nomor satu ini. Bukan, bukan karena itu. Tapi karena bakatnya yang luar biasa dan ia melawan arus Hollywood. Ia tidak kurus (dan nyaman dengan tubuhnya), ia bertato (amat banyak), ia seorang aktris, ia seorang penulis, ia seorang produser dan ia seorang sutradara!! Belum cukup? Serial televisinya yang ia bintangi, tulis, produseri dan sutradarai (ya, 4 hal itu lagi!) Girls sukses besar dan dipuji banyak pihak. Saya sendiri beranggapan apabila Girls realistis dalam menggambarkan kehidupan orang-orang muda yang baru lulus kuliah dan memulai kehidupannya. Girls juga diisi dengan dialog cerdas dan karakter-karakter menarik.
Saya tidak peduli apabila ada yang mengatakan Girls tidak semenarik itu. Saya yakin banyak orang juga beranggapan sama dengan saya dan tidak peduli apa yang orang katakan tentang serial itu, Dunham atau tubuh Dunham. Saya muak dengan Hollywood yang diisi dengan figur-figur monoton! Dan Dunham ibarat oase di dalam Hollywood masa kini. Ia lucu dan cerdas. Nyaman dengan tubuhnya (ya, saya katakan itu lagi!)
Kalau merasa belum cukup, saya berikan satu fakta lagi tentangnya. Girls meraih 5 nominasi di ajang Primetime Emmy Awards pada September tahun lalu dan 4 dari 5 nominasi tersebut adalah untuk kehebatan Dunham seorang. Outstanding Comedy Series, Outstanding Actress in Comedy Series, Outstanding Writing in Comedy Series dan Outstanding Directing in Comedy Series adalah 4 nominasi untuknya sendiri! Ia juga berhasil membuat perjanjian senilai $3,7 juta untuk menerbitkan tulisannya secara luas dari sebuah penerbit! Hebat bukan? Berapa banyak wanita Hollywood yang seperti dia? BERAPA BA-NYAK?
Anadaikan Hollywood diseimbangi dengan sosok seperti dirinya, saya yakin sekali Hollywood akan menghasilkan karya-karya yang lebih menarik, bukan hanya remake dan sekuel melulu. Lena Dunham, in you, we trust!
Foto: Entertainment Weekly