Thursday, January 31, 2013

10 Most Astonishing Women of 2012

      Minggu lalu, saya telah "merilis" daftar 10 Most Astonishing Men of 2012, maka kurang afdhol dong kalau saya tidak "merilis" daftar versi para wanitanya. Maka inilah daftar 10 Most Astonishing Women of 2012.

10. Sarah Paulson
        Ada beberapa aktris yang harus berjuang sekian lama dulu, baru diakui dan dikenal secara luas, misalnya Viola Davis, Meryl Streep dan “it girl” tahun lalu, Jessica Chastain. Hal tersebut tidak luput dari yang dialam aktris Sarah Paulson. Baru tahun ini namanya dikenal luas ketika ia membintangi film TV HBO, Game Change, dimana disitu ia berperan sebagai staf kampanye Sarah Palin pada pemilu presiden AS pada tahun 2008 lalu. Di film TV itu boleh saja Julianne Moore menjadi bintang utama dan boleh saja disitu ada nama-nama seperti Woody Harrelson dan Ed Harris, tapi yang paling mencuri perhatian adalah akting Paulson. Gigih tapi pada akhirnya ia rapuh. Sebuah karakter yang menarik.
       Sebelum ia berperan di Game Change, ia telah tampil di TV series garapan Ryan Murphy, American Horror Story. Bukan peran besar tapi menarik untuk dinikmati. Maka jangan heran ketika Murphy memakai ia lagi di musim kedua American Horror Story: Asylum. Di situ, ia banyak berbagi adegan dengan aktris kawakan Jessica Lange dan jangan merasa salah kalau American Horror Story bukan lagi milik Lange seorang tapi juga milik Paulson atau mungkin saya harus berlebihan mengatakan kalau AHS: Asylum adalah milik Paulson. Di Asylum, ia berperan menjadi wartawan homoseksual yang akhirnya dijebak dan disiksa secara fisik dan jiwa. Peran yang menguras tenaga. Peran yang berani.
          Ia juga dinominasikan untuk Primetime Emmy Awards untuk kategori Outstanding Supporting Actress in Miniseries/TV Movie untuk perannya di Game Change. Melihat begitu bersinarnya ia di dunia layar kaca pada tahun lalu, akting yang menawan dan fisik yang menarik, saya rasa ia akan bersinar untuk beberapa tahun ke depan. Asalkan ada produser di Hollywood yang sadar akan bakatnya yang hebat.
Foto: askmen.com


9. Taylor Swift
     Harus diakui, saya sekarang tidak begitu menyukainya lagi karena beberapa alasan. Tapi kalau mau membicarakan penyanyi wanita mana yang prestasinya paling besar di tahun 2012, saya rasa tidak lain dan tidak bukan, penyanyi itu adalah Taylor Swift. Oke, lupakan sejenak kisah-kisah romansanya yang menghiasi halaman tabloid-tabloid. Karena sebenarnya Swift masih mencetak prestasi hebat di tahun 2012. Misalnya, ia meraih 2 buah Grammy Amwards pada Februari tahun lalu. Kedua Grammy tersebut diberikan untuk single “Mean” yang masing-masing untuk kategori Best Solo country Performance dan Best Country Song. Total 6 Grammy telah di tangannya. Ia masih 22 tahun
      Lalu, pada akhir Oktober, ia kembali membuat berita. Bukan, bukan tentang Harry Styles atau Conor Kennedy tetapi tentang ia yang telah sukses menjual album keepmatnya, Red, sebanyak 1,2 juta keping di AS saja dalam tempo seminggu dan menjadikannya penjualan tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir semenjak Eminem melakukannya dengan “The Eminem Show”. Ini menjadi album ketiganya yang debut di peringkat pertama Billboard Hot 200 dan menjadikannya satu-satunya musis wanita yang berhasil menjual dua albumnya lebih dari satu juta keping dalam tempo satu minggu pertama penjualannya. Sebuah hal yang sulit dilakukan di era digital dan pembajakan seperti saat ini. Single “We Are Never Ever Getting Back Together” juga diputar dimana-mana dan sulit bagi kita untuk menghindari lengkingan suaranya ketika menyalakan radio. Single tersebut juga menduduki peringkat satu Billboard Hot 100.
      Yah boleh saja kita berkata, “itu kan karena fans loyalnya yang masih ABG”. Tapi saya rasa, perlu seseorang yang hebat yang bisa memliki pengaruh sebesar itu. Bintang biasa tidak akan bisa melakukan apa yang Swift lakukan. Dan jangan lupakan ia juga mengisi suara di film animasi The Lorax (yah mungkin Anda tidak ingat yang mana) yang cukup sukses di AS sana. Rasanya, peringkat 1 di Billboard dan penghargaan Grammy masih akan mengalir ke tangannya di tahun-tahun mendatang. Mungkin terlalu banyak mantan kekasih yang ia ingin tulis di dalam lagunya dan akhirnya akan banyak pula yang penasaran dengan lagu-lagu putus cintanya di masa yang akan datang.
Foto: fanpop.com

8. Anne Hathaway
            Kariernya telah terbentang lebih dari 10 tahun dan ia kini bukan lagi putri Disney. Ia kini putri Hollywood yang dicintai semua orang. America’s Sweetheart. Putri Disney biasanya tidak akan kemana-mana, lihat saja Hilary Duff dan Lindsay Lohan. Tapi tidak untuk Hathaway. Ia telah menjelma menjadi aktris yang matang setelah penampilan luar biasanya di Rachel Getting Married. Nominasi Oscar di tangan. Aktris Terbaik pula. Walaupun masih memerankan banyak peran manis tapi peran manis tersebut ia tidak sentuh untuk kedua peranya di tahun ini, sebagai Catwoman di The Dark Knight Rises dan Fantine di Les Miserables.
          Maafkan apabila saya telah memandang sebelah mata dan meremehkan keputusan Christopher Nolan memilih dia untuk memerankan Selina Kyle atau Catwoman. Tapi saya yakin, saya tidak sendiri. Begitu banyak yang meragukannya. Menghinanya. Tapi ketika The Dark Knight Rises dirilis, semua orang bungkam dan diam. Yap, Hathaway telah membungkam semua orang yang telah meragukannya berperan sebagai Catwoman, termasuk saya. Jujur, saya menelan ludah sendiri, melipat lidah saya. Luar biasa. Penampilannya sebagai Catwoman luar biasa. Halus tetapi mematikan. Seksi tetapi tangguh. Mungkin hal terbaik yang ada di The Dark Knight Rises adalah penampilannya. The Dark Knight memiliki Heath Ledger, sedangkan The Dark Knight Rises memiliki Anne Hathaway. Penampilannya menjadi perbincangan para penonton yang baru keluar studio, memperbincangkannya sampai beberapa lama, hari malah. Malah banyak yang berharap Hollywood mewujudkan spin-off Catwoman dan Hathaway menjadi female heroine tersebut. Seseorang yang bisa menghapuskan kenangan luar biasa buruk Catwoman versi Halle Berry adalah orang yang luar biasa.
                  Kemudian, mungkin di saat bersamaan muncul trailer Les Miserables yang sederhana tapi sangat menjual. Apa yang mereka jual di trailer tersebut? Anne Hathaway menyanyikan lagu yang populer “I Dreamed a Dream”. Banyak yang tersentuh sekaligus terpukau. Mungkin menangis. Maka ketika filmnya dirilis, jangan heran begitu banyak orang yang memuji penampilannya. Bahkan saya membaca tweet salah seorang teman, “Anne Hathaway adalah alasan kembali menonton Les Miserables”. Sebegitu begitu besarnya pengaruh penampilannya. Ia pun dihujani nominasi penghargaan di awal tahun ini. Oscar seperti sudah di dalam genggaman.
                Semoga dengan peran-peran yang berani di tahun lalu, ia akan memerankan banyak pernah hebat lagi di masa yang akan datang dan semoga ia tidak lagu menjadi putri Hollywood tetapi kalau bisa menjadi Ratu Hollywood.
Foto: Glamour Magazine

7. Maggie Smith
      Jarang sekali ada aktris yang kariernya terbentang selama puluhan tahun dan namanya masih bergaung. Dame Maggie Smith mungkin adalah aktris Inggris paling dihormati saat ini. Kariernya terbentang selama 60 tahun yang dimulai dari drama panggung. Ia telah mendapatkan 2 Oscar, 7 buah BAFTA Awards, 3 Golden Globe, 3 Emmy Awards dan 1 Tony Awards dan ia tidak berhenti. Dengan melihat seusianya ataupun rentang karier selama yang ia miliki mungkin para aktris lain memilih beristirahat, tetapi tidak untuk Smith. Bahkan 2 tahun terkahir ia mempercepat lajunya berkat serial TV Downton Abbey, dimana ia berperan sebagai Violet Crawley the Dowager Countess of Grantham dimana di setiap adegannya ia menarik semua perhatian penonton kepada dirinya seorang. Bukan karena ia egois, bukan karena itu tetapi karena penampilannya yang terlalu memikat. Seorang Lady yang disegani, sinis, penuh akal tetapi baik hati dan bijaksana. Setiap kali ia muncul, penonton akan tertawa, kesal atau menyukai apa yang karakternya lakukan. Downton Abbey telah mengakhiri musim ketiganya dan tetap saja ia yang mencuri perhatian. Ia bukan hanya Lady di dalam cerita itu, tetapi juga Lady di hati para penontonnya.
             Maka aktris berumur 78 tahun ini tetap saja meraih Outstanding Supporting Actress in TV Series – Drama di ajang Primetime Emmy Awards dan dinominasikan untuk Best Supporting Actress in TV Series/Miniseries or TV Movie di ajang Golden Globe Awards dan Outstanding Female Actress in  Miniseries di ajang Screen Actor Guild Awards pada tahun lalu. Tidak banyak aktris yang dapat melakukannya di usianya.
            Jangan lupakan pula apabila ia tampil di indie hit, The Best Exotic Marigold Hotel pada musim panas tahun lalu. Walaupun film tersebut juga dipenuhi oleh bintang-bintang Inggris yang dihormati, namun rasanya penampilan Smith salah satu yang paling menarik untuk dinikmati. Ia pun juga tampil di film penyutradaraan debut Dustin Hoffman, Quartet, menjadi bintang utamanya dan juga mendapat banyak pujian. Ia bersinar di televisi juga di layar perak. Downton Abbey masih sukses, itu juga berarti Maggie Smith masih akan terus menarik perhatian penonton dan juga pujian. Sepertinya ia pun masih akan terus menawan di layar bioskop. Aktris masa kini wajib mencontohnya. Tak lekang zaman. Masih memikat. Ia adalah legenda.
Foto: fanpop.com

6. Viola Davis
      The Help memang dirilis pada tahun 2011 tapi Viola Davis namanya justru terangkat pada awal tahun lalu berkat bagitu banyak nominasi penghargaan yang ia dapatkan. Ia pertama kali dikenal luas ketika menjadi nominator di penghargaan Oscar pada tahun 2009 ketika ia dinominasikan untuk kategori Best Supproting Actress untuk film Doubt. Ia hanya punya sedikit sekali durasi dalam film itu tapi saya ingat betapa besar "screen presence" nya. Sejak saat itu, tiba-tiba saja cukup banyak film yang menyertakan dirinya. Bukan peran utama memang, bahkan hanya peran kecil, kecil sekali terkadang. Seperti yang saya ingat di State of Play, Eat Pray Love dan yang paling baru yang saya tonton adalah World Trade Center. Sekali lagi, penampilannya meskipun begitu kecil perannya di film-film tersebut dapat membuat saya cukup terpukau. Jika ia hanya aktris biasa, maka tidak akan mungkin bisa menampilkan hal tersebut.
    Davis memang besar di panggung. Ia memulai semua dari sana dan baru ketika di The Help (2011) ia mendapatkan peran utama. Film yang menarik dengan penampilannya yang luar biasa. Seorang pembantu rumah tangga di era "Civil Right" yang berani dalam penulisan buku memoir tentang para pembantu kulit hitam di suatu kota. Penampilannya dalam, pahit tetapi juga kuat dan tangguh. Maka di awal tahun lalu, ia dinominasikan di semua penghargaan utama, seperti Golden Globe, Critics' Choice Awards, Screen Actor Guild Awards, BAFTA Awards dan Academy Awards. Pada semua ajang tersebut ia dinominasikan untuk kategori Best Actress. Ia meraihnya di ajang Critics' Choice Awards dan Screen Actor Guild Awards. Ia menjadi aktris kulit hitam kedua yang pernah mendapatkan dua buah nominasi Oscar setelah Whoopi Goldberg. Sayang pada puncak musim penghargaan, yaitu pada acara Oscar, ia gagal meraih predikat Best Actress yang pada saat itu diberikan kepada temannya yang juga sama-sama tampil di film Doubt, Meryl Streep. Jujur saya kecewa berat. Saya cinta Streep, sangat. Tetapi penampilan Davis di The Help sebagai Aibileen Clark adalah penampilan yang lebih baik daripada penampilan Streep sebagai Maggie Thatcher. itu pendapat saya. Dan jangan heran apabila esok paginya setelah ajang Oscar, banyak yang membahas "kekalahan" Davis.
     Tapi saya rasa kita semua masih menanti dan mencintai penampilannya walaupun ia hanya tampil di satu film pada tahun 2012 lalu, yaitu Won't Back Down, yang tidak begitu sukses dari segi pemasukan maupun kritik. Tapi kalau ada aktris yang memberikan dampak begitu besar selama musim penghargaan di tahun lalu, maka aktris itu adalah Viola Davis.
Foto: Time Magazine 

5. E. L. James

      Apa judul novel paling menghebohkan di tahun 2012 lalu? Tidak lain dan tidak bukan jawabannya adalah trilogi Fifty Shades, yang terdiri dari Fifty Shades of Grey, Fifty Shades Darker dan Fifty Shades Freed. Semua orang membicarakannya, dari yang muda sampai yang sudah uzur sekalipun. Saking populernya trilogi novel ini, internet dibanjiri "posting" tentang trilogi ini. 9gag, Youtube sampai situs-situs film membahas Fifty Shades. Komentar tentang Fifty Shades juga beragam, ada yang menyukainya tetapi ada juga yang menghujatnya setengah mati. Tapi biarkan yang mencemooh asalkan novel-novel tersebut bertengger di nomor satu New York Times Bestseller dan terjual sebanyak 35 juta kopi di AS saja! 

     Hollywood pun segera dan berhasrat sekali untuk memfilmkannya. Sulit rasanya dalam 6 bulan terakhir kita tidak membaca artikel tentang penggarapan film ini di situs-situs film. Perdebatan siapa yang berhak memerankan Christian Grey dan Ana Steele sampai bagaimana hasil akhir filmnya mengingat novel-novelnya tergolong panas. Setelah J.K. Rowling dan Stephanie Meyer menjadi penulis fenomenal abad ke-21, kini E.L. James masuk dalam daftar tersebut. Berkat novelnya yang (mungkin) memetakan imajinasi sebagian kaum wanita.
Foto: Guardian UK

4. Adele
       Adele meraih 6 Grammy Awards pada awal tahun 2012 lalu. Ia menyapu bersih semua nominasi yang ia dapatkan. Album of the Year, Song of the Year, Record of the Year, Best Solo Pop Performance, Best Pop Vocel Album dan Best Short Form Music Video. Hal ini menjadikannya musisi wanita kedua, setelah Beyonce, yang pernah mendapatkan 6 Grammy Awards dalam satu malam. Kesemua Grammy-nya didapatkan dari karya-karyanya di album 21 yang dirilis pada tahun 2011, termasuk untuk lagu Rolling in the Deep dan Someone Like You. Jangan lupakan pula penampilan di Grammy tahun lalu yang menandakan ia kembali lagi ke atas panggung setelah operasi pita suara yang ia lakukan. Masih tetap luar biasa. 
     Bulan Oktober 2012, Adele melahirkan anak pertamanya hasil hubungannya dengan pasangannya Simon Konecki. Ia tidak mempublikasikan berita ini. Sebuah hal yang bagi saya pribadi adalah hal yang patut ditiru oleh banyak bintang dunia lainnya. Itu menandakan ia hanya ingin berkarya dan kehidupan pribadinya bukan untuk konsumsi publik. 
    Berita bahagia tidak saja sampai disitu, ternyata meskipun Adele tidak merilis album pada 2012, ia kembali mencetak hits dengan soundtrack film James Bond terbaru, Skyfall di awal November. Single dengan judul yang sama langsung sukses besar dan dipuji banyak pihak. Lagu dengan lirik yang bagus, alunan melodi yang indah, orkestrasi yang megah dan suara serta lengkingan suaranya yang merdu membuat Skyfall langsung disukai semua orang dan diputar dimana-mana. Dalam akhir bulan yang sama, Adele dilaporkan telah menjual album 21 lebih dari 10 juta kopi hanya di AS saja. Hal tersebut menjadikan 21 sebagai album ketiga yang mencapai penjualan sebanyak 10 juta setela Hybrid Theory milik Linkin Park dan Confession milik Usher (Apakah kalian masih ingat album-album tersebut? Saya masih!). Tapi yang perlu digarisbawahi, kedua album tersebut dirilis lebih dari 6 tahun lalu sedangkan Adele pada 2011. Hal tersebut berarti penjualan 21 lebih cepat. 21 juga menjadi album paling laris tahun 2012 lalu. 
    Ia tidak merilis album dan hanya sebuah single tetapi kesuksesannya melebihi para musisi yang merilis album di tahun 2012. Kesuksesannya melebihi para musisi yang jumlah follower Twitter-nya sebanyak puluhan juta follower. Ia melahirkan anak pertama. Adakah yang lebih nyata daripada kesuksesan yang Adele raih? 
Foto: Wann Blog

3. Claire Danes
    Claire Danes mulai terkenal ketika usianya masih belasan, yaitu ketika ia membintangi serial TV My So-Called-Life pada tahun 1994. Sejak saat itu kariernya menanjak dan makin mendunia ketika ia berperan sebagai Juliet di film Romeo + Juliet karya Baz Luhrmann di tahun 1996. Tapi kini ia lebih dikenal berkat perannya sebagai agen CIA yang bipolar di serial televisi Homeland. Homeland memang pada dasarnya adalah serial TV yang cerdas dan seru tetapi tidak dapat dipungkiri apabila penampilan Danes amat sangat turut andil dalam kesuksesan dan kehebatan Homeland. Ia merupakan jiwa serita TV tersebut. Penampilannya yang dengan sangat baik memerankan seseorang yang bipolar dengan sifat yang tangguh merupakan suatu kenikmatan tersendiri ketika menonton Homeland. Ia dipuji oleh banyak pihak yang mengatakan penampilannya adalah salah satu alasan orang menonton Homeland.
    Pada awal tahun 2012, ia meraih Best Actress in Drama Series dan September 2012 ia meraih Outstanding Actress in Drama Series. Memang harus diakui sulit bagi nominator lain untuk "mengalahkannya" di ajang-ajang tersebut. Penampilannya memang luar biasa dan hal itu tetap berlanjut di musim kedua Homeland yang akan berlanjut ke musim ketiganya tahun ini. Walaupun karier filmnya sempat redup tapi dengan kesuksesan Homeland, rasanya sulit membayangkan kariernya akan redup dalam waktu dekat, paling tidak untuk 2-3 tahun ke depan.
Foto: Fans Share

2. Jennifer Lawrence
    Jennifer Lawrence angkat nama berkat film Winter's Bone yang membawa ia dinominasikan sebagai Best Actress di ajang Academy Awards pada tahun 2011 lalu dan sejak saat itu, ia langsung menjadi buah bibir dan aset terpanas Hollywood.  Ia kembali bersinar terang bahkan amat bersinar di tahun 2012 lalu berkat penampilannya sebagai Katniss Everdeen di film The Hunger Games. Film tersebut sukses besar dan meraup pemasukan lebih dari $400 juta hanya di AS saja dan total sekitar $686 juta di seluruh dunia. Lawrence yang tadinya sempat diragukan bisa menjadi Katniss dengan baik karena dinilai terlalu cantik membuktikan dirinya memang pilihan yang pas untuk memerankan Katniss.
   The Hunger Games yang awalnya disebut sebagai "The Next Twilight Saga" berubah menjadi dirinya sendiri karena kualitasnya yang jauh lebih baik dari saga vampir tersebut. Begitu juga dengan Lawrence. Ia menjadi idola baru. Secara tiba-tiba, semua orang tahu dirinya. Ia juga bukan Kristen Stewart. Banyak yang sepakat Lawrence jauh lebih baik daripada Stewart. 
    Ia mungkin terlihat seperti "The Girl Next Door" khas Amerika. Pirang dan seksi. Tapi kita juga tahu ia bukan hanya gadis pirang biasa. Ia punya bakat, muda dan bersemangat. Ia kembali membuktikan dirinya tidak hanya bisa sukses secara komersil tetapi juga sukses dalam film indie. Ia tampil di film indie yang dipuji banyak kritikus, Silver Linings Playbook. Bulan Desember kemarin namanya masuk dalam banyak nominasi ajang penghargaan, termasuk Golden Globe. Satu hal lain yang menarik adalah ia juga bukan tipikal aktris Hollywood pada umumnya. Ia tidak kurus dan itu penting. Hollywood sudah penuh sesak dengan aktris-aktris kurus dengan tulang mencuat.
    Rasanya tidak ada aktris yang namanya sebesar Lawrence pada tahun 2012 lalu. Bintang utama di film blockbuster yang sukses dan dipuji dan juga bintang utama di film indie jagoan musim penghargaan. Apa yang kurang darinya? Tahun 2013 pun akan berlanjut dengan lanjutan The Hunger Games, yaitu The Hunger Games: Catching Fire. Dapat dijamin ia akan terus bersinar terang apabila melihat deretan filmnya di masa akan datang dan juga melihat fisiknya yang menarik (saya harus akui itu). Ia adalah masa dean Hollywood.
Foto: Fanpop

1. Lena Dunham 
     Jujur saya sedang AMAT terobsesi dengan New Yorker yang satu ini. Tapi bukan karena saya terobsesi dengan dia lantas saya berikan dia posisi nomor satu ini. Bukan, bukan karena itu. Tapi karena bakatnya yang luar biasa dan ia melawan arus Hollywood. Ia tidak kurus (dan nyaman dengan tubuhnya), ia bertato (amat banyak), ia seorang aktris, ia seorang penulis, ia seorang produser dan ia seorang sutradara!! Belum cukup? Serial televisinya yang ia bintangi, tulis, produseri dan sutradarai (ya, 4 hal itu lagi!) Girls sukses besar dan dipuji banyak pihak. Saya sendiri beranggapan apabila Girls realistis dalam menggambarkan kehidupan orang-orang muda yang baru lulus kuliah dan memulai kehidupannya. Girls juga diisi dengan dialog cerdas dan karakter-karakter menarik. 
      Saya tidak peduli apabila ada yang mengatakan Girls tidak semenarik itu. Saya yakin banyak orang juga beranggapan sama dengan saya dan tidak peduli apa yang orang katakan tentang serial itu, Dunham atau tubuh Dunham. Saya muak dengan Hollywood yang diisi dengan figur-figur monoton! Dan Dunham ibarat oase di dalam Hollywood masa kini. Ia lucu dan cerdas. Nyaman dengan tubuhnya (ya, saya katakan itu lagi!)
     Kalau merasa belum cukup, saya berikan satu fakta lagi tentangnya. Girls meraih 5 nominasi di ajang Primetime Emmy Awards pada September tahun lalu dan 4 dari 5 nominasi tersebut adalah untuk kehebatan Dunham seorang. Outstanding Comedy Series, Outstanding Actress in Comedy Series, Outstanding Writing in Comedy Series dan Outstanding Directing in Comedy Series adalah 4 nominasi untuknya sendiri! Ia juga berhasil membuat perjanjian senilai $3,7 juta untuk menerbitkan tulisannya secara luas dari sebuah penerbit! Hebat bukan? Berapa banyak wanita Hollywood yang seperti dia? BERAPA BA-NYAK?
     Anadaikan Hollywood diseimbangi dengan sosok seperti dirinya, saya yakin sekali Hollywood akan menghasilkan karya-karya yang lebih menarik, bukan hanya remake dan sekuel melulu. Lena Dunham, in you, we trust!
Foto: Entertainment Weekly
    

Friday, January 25, 2013

10 Most Astonishing Men of 2012

          Sejak tahun 2008, sebenarnya saya telah membuat daftar 10 Most Astonishing Men and Women, namun daftar-daftar tersebut saya susun di jurnal pribadi saya. Entah apa alasan saya menyusun daftar ini. Mungkin saya hanya ingin merekam waktu.
          Daftar ini berisi 10 sosok dari dunia hiburan, baik itu film, musik atau televisi, dan sosok-sosok di luar itu yang mempengaruhi budaya pop selama satu tahun, dalam hal ini tahun 2012. Pengaruhnya dapat berupa penghargaan prestisius yang didapatkan, kesuksesan (baik kuantitas maupun kualitas) dari film dimana ia terlibat atau musik yang ia buat. Tidak ada yang sosok yang masuk di daftar ini hanya berdasarkan gosip dan skandal atau minim prestasi. Daftar ini hanya persepsi saya, jadi sah saja apabila terdapat ketidaksetujuan dengan persepsi Anda. Berikut ini adalah hitung mundur kesepuluh sosok tersebut.

10. Alex Gansa dan Howard Gordon

     Gordon merupakan orang dibalik kesuksesan serial televisi 24 yang dibintangi oleh Kiefer Sutherland   sedangkan Gansa merupakan salah satu orang dalam tim penulis di serial tersebut. Ketika serial 24 usai masa tayangnya, mereka berkolaborasi untuk membuat satu serial baru yang diadaptasi dari serial Israel berjudul Hatufim atau Prisoner of War. Serial baru yang mereka buat tersebut diberi judul Homeland. Seketika Homeland langsung menjadi serial televisi teratas di AS, baik dari segi jumlah penonton maupun pujian yang dialamatkan kepada serial tersebut. Homeland, bagi saya pribadi, membawa serial televisi ke arah dan bentuk yang tidak pernah ada sebelumnya. Isu terorisme dan CIA pun menjadi lebih menarik untuk diikuti. Bagaimana intrik cerita dan perkembangan karakter beserta akting para pemainnya menjadi kekuatan serial ini. Kabarnya, saking populernya serial ini di AS, Homeland menjadi bahan pembicaraan di tiap pagi setelah tiap episode tayang.
         Maka jangan heran apabila Homeland meraih 2 Golden Globe Awards pada awal tahun lalu untuk Best TV Series - Drama dan Best Actress in TV Series - Drama untuk aktris Claire Danes. Selain itu serial ini juga menerima 6 Primetime Emmy Awards pada tahun lalu, termasuk untuk Outstanding Drama Series, Outstanding Actor in Drama Series (Damian Lewis) dan Outstanding Actress in Drama Series (Claire Danes). Walaupun harus diakui musim kedua Homeland sedikit melemah tetapi sepertinya Homeland akan terus melaju kencang untuk beberapa musim ke depan dan hal ini tidak lepas dari tangan dingin Ganza dan Gordon.
Foto: The Hollywood Reporter

9. Adam Levine
     Adakah front man sebuah band pada dekade ini yang kepopulerannya melebihi Adam Levine? Saya rasa tidak ada. Oh, mungkin Chris Martin. Tapi apakah Martin menjadi pelatih di ajang The Voice? Atau apakah ia juga ikut membintangi serial TV yang sukses, American Horror Story: Asylum? Atau apakah Martin sedang syuting film bersama Keira Knightley yang disutradarai sutradara Once, John Carney? Atau apakah Coldplay memiliki single nomor 1 di Billboard Hot 100 tahun lalu? Jawabannya adalah tidak. Hanya Levine yang memenuhi semua pertanyaan tersebut
       Sepertinya Levine tidak pernah sesukses ini sebelumnya. Begitu juga dengan Maroon 5. Walaupun saya mengakui apabila musik Maroon 5 tidak seasik ketika mereka pertama kali muncul tapi siapa yang tidak mendengar Payphone hampir di sepanjang tahun 2012 lalu? Bahkan single kolaborasinya dengan Gym Class Heroes, yaitu Stereo Hearts, yang dirilis pada tahun 2011 pun masih cukup sering kita dengar di tahun 2012 lalu. Levine juga menunjukkan bahwa dirinya "not just pretty face" ketika ia menjadi pelatih di ajang The Voice. Pada ajang tersebut, kita bisa melihat bahwa ia serius dan tahu apa yang harus ia lakukan ketika membantu para kontestan di timnya untuk bisa menjadi penyanyi dan musisi yang lebih baik dan hey! apa yang ia lakukan dan katakan juga cukup terasa tulus. Walaupun mungkin kemampuan aktingnya perlu diasah lagi tapi tidak dapat dipungkiri apabila Levine akan terus bersinar di masa-masa yang akan datang.
Foto: Out Magazine

8. Christopher Nolan
      Tahun 2008, banyak penikmat film dikejutkan oleh The Dark Knight. Bukan hanya oleh penampilan brilian mendiang Heath Ledger sebagai The Joker tetapi juga oleh bagaimana Christopher Nolan, sang sutradara, mengobrak-abrik standar film superhero yang diangkat dari komik. Lalu, sudah dapat diduga semua orang menantikan kisah lanjutan sekaligus terakhir dari kisah Batman versinya dan The Dark Knight Rises pun menjadi film paling dinantikan pada tahun lalu. Maka tidak heran TDKR sukses hingga meraup penghasilan lebih dari $1M pada tahun lalu. Tetapi saya tidak ingin membahas soal pemasukan film itu karena jumlah itu bisa saja dengan mudah dicapai oleh Michael Bay. Tetapi yang ingin saya bicarakan adalah bagaimana menghasilkan uang sebanyak itu dengan diiringi dengan kualitas film yang mumpuni. Bay tidak sanggup tetapi Nolan amat sanggup. 
      Menutup trilogi film yang begitu besar dengan kualitas baik bukanlah hal perkara mudah. Trilogi Spider-Man versi Sam Raimi, trilogi Pirates of the Caribbean (lupakan yang keempat), trilogi X-Men bahkan trilogi Back to the Future pun tidak sanggup ditutup dengan film ketiga yang kualitasnya memuaskan. Tapi tidak untuk Batman versi Nolan. TDKR megah, diisi dengan penampilan yang amat baik dari aktor dan aktrisnya serta intrik cerita yang terjalin rapi walaupun cukup mudah untuk ditebak. Tidak mudah untuk mencapai semua itu dan untuk mencapai itu maka dibutuhkan seorang sutradara yang hebat, luar biasa dan brilian dan semua itu ada pada diri  Christopher Nolan dan saya tidak pernah bosan menantikan film-filmnya. Film-film yang menuntut konsentrasi penonton tetapi juga tidak melupakan aspek hiburan di dalamnya.    
Foto: Scifi Now UK

7. Joseph Gordon-Levitt
        Tahun 2012, Channing Tatum sukses secara kuantitas sedangkan Matthew McConaughey sukses secara kualitas. tetapi aktor mana yang dapat menggabungkan kuantitas dan kualitas di tahun yang sama? Jawabannya adalah Joseph Gordon-Levitt. Semua itu terjadi di paro kedua tahun 2012. Tepatnya dalam waktu 5 bulan saja. Pada bulan Juli, ia menjadi bintang baru di film penutup dari saga Batman milik Christopher Nolan dan hey dia adalah Robin di The Dark Knight Rises! Pada bulan Agustus, ia bersepeda di jalanan New York di film bertema sepeda yang jarang dibuat oleh Hollywood, Premium Rush. Pada bulan September, ia menjadi Bruce Willis versi muda di film sci-fi paling seru dan orisinal dalam beberapa tahun terakhir, Looper. Pada bulan November, ia beradu akting dengan salah satu aktor terbaik sepanjang masa, Daniel Day-Lewis, diarahkan pula oleh salah satu sutradara terbaik yang pernah ada, Steven Spielberg di dalam film tentang salah satu tokoh terbesar yang pernah ada dalam sejarah manusia, Abraham Lincoln dan film itu adalah Lincoln. Adakah yang bisa mengehentikannya? Tidak ada.
     Dan jangan lupakan fakta bahwa ia juga dinominasikan di Golden Globe Awards tahun lalu untuk kategori Best Actor in Motion Picture - Comedy/Musical untuk perannya di film 50/50. Tidak cukup? Yah dia juga telah merampungkan film pertama yang ia sutradarai dan akan rilis tahun ini. Sepertinya Anda harus menyukai si mantan bintang cilik ini karena tidak ada tanda-tanda dia akan mengerem semangatnya dan dapat dipastikan ia akan masih sering berkeliaran di layar perak di tahun-tahun mendatang.
Foto: moodylittledreamer.wordpress.com

6. Matthew McConaughey
        Dulu kita mungkin lebih mengenalnya sebagai aktor spesialis film romantis dangkal dan senang tidak memakai pakaian di dalamnya. Tetapi sejak ia tampil di The Lincoln Lawyer pada 2011, banyak orang mulai kembali menganggap serius dirinya. Ia mempesona tetapi juga keras di film itu. Ia tidak berhenti hanya sampai di situ. Pada tahun 2012, ia menaikkan kualitas aktingnya dan juga film-filmnya. 3 dari 4 filmnya di tahun 2012 dirilis pada masa musim panas. Ia tampil sebagai pembunuh bayaran yang mengerikan di Killer Joe (dan jangan lupakan adegan ayam gorengnya), sebagai jaksa menyebalkan yang ingin mengadili Jack Black di Bernie dan tentunya sebagai pemilik klub penari telanjang pria yang menyebalkan pula di Magic Mike. Memang tidak ada satupun karakter di film itu yang menyenangkan tetapi satu hal yang pasti, penampilannya di ketiga film tersebut sangat menyenangkan hati.
     Lalu di tahun 2012 kemarin, ada juga peran di film sutradara Precious, Lee Daniels yaitu The Paperboy. Jangan lupakan di tahun 2013 ini dia akan tampil di film-film menjajikan seperti Mud arahan sutradara Take Shelter, Jeff Nichols dan berakting di bawah arahan Martin Scorsese, The Wolf of Wall Street. Yap, pria Texas ini sudah berada di jalur yang benar dan Oscar? Saya rasa hanya tinggal menunggu waktu.
Foto: Zimbio

5. Channing Tatum
     Tahun 2011 adalah milik Ryan Gosling dan mungkin juga milik Michael Fassbender. Tahun 2012? Milik Channing Tatum. Oke, memang saya telah menyebutkan sebelumnya bahwa Josep Gordon-Levitt seperti memiliki tahun 2012, tetapi JGL tidak dapat menyamai kesukesan film-film milik Tatum. Tidak ada yang menyangka di awal tahun 2012, The Vow miliknya (dan juga Rachel McAdams) begitu sukses hingga meraup pendapatan $125 juta hanya di AS saja. Sebulan kemudian, 21 Jump Street juga tanpa diduga sukses besar dengan pendapatan $138 juta juga hanya di AS saja. Pada musim panas ia membuka pakaiannya dan menari panas di film yang diangkat dari kisah hidupnya, Magic Mike yang juga sukses besar dengan pendapatan $113 juta juga di AS saja. Dan kalau saja G.I. Joe: Retallion tidak jadi diundur tanggal tayangnya menjadi tahun ini, saya yakin ia akan menambah daftar filmnya yang meraih pendapatan di atas $100 juta. 
      Ada 2 film lain yang juga dirilis tahun lalu, yaitu Haywire dan 10 Years. Memang tidak begitu sukses atau tidak menyamai kesuksesan ketiga film tersebut tetapi itu tidak menjadi masalah, Hey 3 film dengan pendapatan lebih dari $100 juta masa tidak cukup bagimu?? Jujur saya tidak menyangka, aktor yang angkat nama dari film tari Step Up dapat melangkah sejauh dan sebesar ini dan dia bisa berakting ternyata. Lihat 21 Jump Street. Komedi pastinya hal yang sulit dan dia sudah membuktikannya. Membuktikan apabila dia tidak hanya menjual tampang. Membuktikan kalau ia tidak hanya bisa tampil di depan kamera kerena Magic Mike, ia produseri. Membuktikan di tahun 2013 ini dia masih akan berlanjut dengan Side Effects, G.I. Joe: Retallion, Foxcatcher dan White House Down.
Foto: Entertainment Weekly

4. One Direction
     Anda boleh saja tertawa, memutar mata, mendengus atau bahkan jijik ketika saya memasukkan boyband asal Inggris ini. Karena saya pun melihat mereka biasa saja, tidak ada yang istimewa. Tetapi kita harus mengakui tidak ada nama di dunia musik yang bisa menciptakan kehebohan dan kesuksesan sebesar One Direction di tahun 2012 lalu. Beranggotakan Niall Horan, Harry Styles, Zayn Malik, Liam Payne dan Louis Tomlinson, boyband ini melesat dari yang hanya juara tiga X Factor Inggris menjadi superstar yang membuat gadis manapun di dunia ini berteriak histeris sambil menangis memanggil-manggil nama mereka. Single mereka What Makes You Beautiful setiap hari kita dengar dimanapun, baik sengaja atau tidak. Maka jangan heran kita pun jadi seperti hapal secara tidak langsung nada lagu tersebut. 
           Jangan lupakan fakta kalu mereka memenangkan 3 buah moon man MTV VMA tahun lalu termasuk Best New Artist. Album debut mereka Up All Night terjual sebanyak 3 juta kopi di seluruh dunia, berhasil menduduki peringkat 1 Billboard Hot 200 yang menjadikan mereka sebagai grup asal Inggris pertama yang berhasil menduduki peringkat 1 Billboard Hot 200 dengan album debut mereka serta mereka memenangkan pula BRIT Awards untuk kategori Best British Single. Fakta bahwa album kedua mereka Take Me Home juga menduduki peringkat 1 Billboard Hot 200 juga perlu diakui. Maka jangan heran apabila boyband asuhan Simon Cowell ini seperti membuat Justin Bieber hanya seperti euforia masa lalu.
Foto: Seventeen Magazine

3. fun.
     Di tengah gegap gempita One Direction, Justin Bieber, Taylor Swift dan musik disko/tekno yang kadang memusingkan kepala, tiba-tiba muncul sebuah band yang memberikan anthem yang luar biasa seru dan sulit untuk dilupakan oleh kita. Lagu yang sangat enak untuk dinyanyikan bersama teman-teman Anda, baik di karaoke maupun (mungkin) di bar. Lagu yang bisa dinyanyikan setelah 5 hari lelah bekerja. Lagu itu adalah We Are Young yang dinyanyikan oleh band asal AS, fun. yang juga diberi sedikit sentuhan manis Janelle Monae. We Are Young meraih posisi nomor 1 di Billboard Hot 100 dan album kedua mereka, Some Nights, berada di posisi kedua Billboad Hot 200. Sepanjang tahun kita menyanyikan We Are Young dan sepanjang tahun itu pula memberikan kita lagu-lagu semangat yang kadang mengingatkan saya akan Queen. Di bulan Desember kemarin kita juga mengetahui bahwa mereka meraih 6 nominasi Grammy Awards tahun ini termasuk Album of the Year, Song of the Year, Record of the Year dan Best New Artist. Empat kategori itu adalah kategori prestis dan paling tinggi. Semoga fun. terus berkarya dan selalu menjadi angin segar di tengah dunia musik yang makin menjemukan.
Foto: last.fm

2. Ben Affleck
      "Three is a lucky number" mungkin ungkapan yang paling tepat diberikan bagi sutradara/aktor/penulis, Ben Affleck. Lewat film ketiga yang ia sutradarai, Argo, ia sekali lagi membuktikan apabila masa-masa dengan Jennifer Lopez di sampul tabloid gosip adalah masa lalu dan kini ia makin menancapkan diri sebagai sutradara papan atas yang menjanjikan, baik secara kualitas maupun pemasukan. Argo adalah film thriller yang serba cepat dan juga cerdas. Bagaimana ia berhasil membuat sebuah film yang didasarkan pada kisah nyata yang mendetil adalah hal yang luar biasa. Kebetulan pula, baru tadi malam, saya menonton Argo jadi masih cukup membekas di kepala saya betapa kerennya film itu meskipun ada satu kelemahan di dalamnya. Argo juga sukses dari segi pemasukan karena telah mengumpulkan $111 juta di AS saja dan hebatnya lagi, Affleck juga berakting prima di film ini. 
        Ia telah memulai semua ini ketika menyutradarai Gone Baby Gone yang dirilis pada tahun 2007 yang mengantarkan Amy Ryan meraih nominasi Oscar untuk Best Supporting Actress dan di tahun 2010 ia meluncurkan The Town yang penuh aksi dan cerita yang dalam yang juga mengantarkan Jeremy Renner menjadi nominator Best Supporting Actor di ajang Oscar. Kini, di tahun 2012, ia bertaruh lebih besar, keluar dari zona nyaman Boston-nya, membuat film berdasarkan kisah nyata yang heroik dan penting bagi AS, period piece dan turut berakting di dalamnya. Hasilnya, seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya adalah sebuah film thriller yang cepat, cerdas dan detil yang diberi nama Argo.
       Maka jangan heran namanya dan juga Argo sudah masuk di banyak nominasi penghargaan film di awal tahun ini walapun dengan kecewa kita harus menerima bahwa ia tidak dinominasikan untuk Best Director di Oscar tahun ini. Tetapi mungkin lain waktu ia bisa dinominasikan. Lagipula banyak yang mengatakan kalau ia adalah "The Next Clint Eastwood". Seperti McConaughey, ia kini berada di jalan yang benar dan mantap. Dan kita akan selalu menantikan buah karyanya dan akan selalu dipukau olehnya.
Foto: Collider

1. Joss Whedon
     Nolan boleh saja memiliki TDKR yang merupakan penutup trilogi Batman yang megah. Tapi jika kita membicarakan sutradara yang mengejutkan kita pada tahun lalu dengan kualitas film-filmnya serta pendapatannya yang luar biasa, maka jawabannya adalah Joss Whedon. Pria jenius dibalik Buffy: The Vampire Slayer ini mematahkan keraguan semua orang apakah Marvel's The Avengers akan menjadi film yang sukses, baik kualitas maupun pendapatan dan pada bulan Mei 2012, ia membuktikan itu semua dengan membungkam sekaligus membuat ternganga orang-orang yang awalnya sempat meragukannya. Pada bulan itu, The Avengers meraih pendapatan sebesar $200 juta hanya dari 3 hari pemutaran perdananya di AS saja! Para superhero ini mencetak sejarah. Begitu juga dengan Joss Whedon.
     Maka tidak heran apabila pada akhirnya The Avengers mengumpulkan $1,5 M di seluruh dunia dan menjadikannya film terlaris tahun 2012 dan film terlaris ketiga sepanjang masa. The Avengers tidak hanya memuaskan dari segi pendapatan tetapi juga bagi penonton. Bukan hal yang mudah menyatukan banyak superhero yang sebelumnya sudah dikenal oleh penonton dalam satu film. Tidak mudah menyatukan ego para aktor/aktris besar yang terlibat di dalamnya. Tidak mudah pula membuat adegan-adegan aksi yang spektakuler. Dan jangan lupakan, ia pula yang membuat sosok Hulk seperti yang kita inginkan. The Avengers adalah contoh film popcorn yang sempurna ketika penonton tidak perlu memakai banyak akal (seperti halnya film-film Nolan yang kadang memusingkan), menghibur sekaligus memuaskan secara kualitas.
     Tetapi sebelum The Avengers dirilis, sebenarnya Whedon telah menunjukkan tajinya pada 2 bulan sebelumnya ketika ia menjadi produser dan penulis naskah untuk film The Cabin in the Woods. Lewat film itu ia, mengacaukan premis klise film horor dan menjadikannya film horor/thriller yang liar, seru dan juga lucu. Tidak mudah melakukan itu semua. Mewujudkan The Avengers dengan baik dan menciptakan film horor yang gila. Tidak semua sutradara bisa. Hanya sutradara yang hebat, berani dan jenius yang bisa melakukan itu. Hanya Whedon yang sanggup dan mungkin Whedon adalah aset perfilman paling panas yang ada di dunia ini.
Foto: wired.com

Thursday, January 10, 2013

Bukittinggi

Oke, sebelumnya saya membahas kota dimana tempat saya bekerja, yaitu Pekanbaru yang merupakan kota akan menjadi rumah kedua bagi saya setelah Jakarta. Kali ini saya kan membahas perjalanan singkat saya ke Bukittinggi. Kota kecil ini berada di provinsi Sumatera Barat. Bukittinggi dapat ditempuh sekitar 7-8 jam dari Pekanbaru menggunakan travel. Yap, semacam travel yang melayani rute Jakarta-Bandung. Dari Pekanbaru banyak travel yang melayani perjalanan ke Bukittinggi dengan tarif mulai dari Rp70.000 - Rp90.000 dengan menggunakan mobil seperti Avanza, APV, Luxio dan L300. Sejauh yang saya tahu, biasanya travel-travel tersebut memiliki perjalanan untuk pukul 10.00, 14.00 dan 20.00.

Ini merupakan perjalanan pertama saya ke Bukittinggi. Kebetulan, sejak lama saya ingin sekali ke Bukittinggi dan akhirnya kesampaian bahkan perjalanan ini saya lakukan ketika baru 4 hari di Pekanbaru! Sampai-sampai salah satu pegawai di kantor saya bilang "Wah, belom seminggu di sini (Pekanbaru) udah jalan-jalan." Haha. Awalnya, saya dan ibu saya berencana pergi ke Bukittinggi hari Sabtu pukul 10.00 tetapi secara tiba-tiba teman saya yang tinggal dan asli Bukittinggi menelepon saya agar saya berangkat yang pukul 20.00 hari Jumat. Hal ini dikarenakan pada hari Sabtu, adik teman saya itu ingin jalan-jalan ke Istana Pagaruyung, maka apabila saya berangklat Sabtu pagi, teman saya dan keluarganya batal liburan ke Istana Pagaruyung. Maka dengan sangat mendadak, saya menelepon ibu saya agar mengubah jadwal travel kami dari yang Sabtu pukul 10.00 menjadi Jumat pukul 20.00. Saya awalnya ragu ketika memberitahukan hal ini kepada ibu saya karena saya yakin ibu saya akan tidak setuju mengingat kami tidak mengenal daerah Pekanbaru-Bukittinggi dan malam pula perjalanannya. Tapi secara mengejutkan ibu saya langsung menyetujui bahkan langsung menghubungi pihak travel. 

Maka dengan buru-buru saya kembali ke kos saya dan memulai beres-beres. Oh Allah! Sebelum pukul 20.00 mobil travel menjemput saya di kos saya (yap, travel disini memang antar-jemput para penumpangnya) dan dimulailah perjalanan dari Pekanbaru ke Bukittinggi. Pada saat itu, penumpang travel hanya terdiri atas saya, ibu saya dan seorang ibu beserta anaknya yang masih balita. Sepanjang perjalanan ke Bukittinggi, saya tidak dapat tidur karena medan jalannya begitu "wah" alias menantang. Jalan yang berkelok yang belum kita kenal harus kami lewati pada malam hari. Pada awal perjalanan, sang supir memutar lagu-lagu milik Chrisye. Menyenangkan sekali! Tapi ketika melawati suatu tempat, tiba-tiba san supir berkata ke ibu saya "Sebelah kiri ini jurang Bu", salah banget ini pak supir ngasih tau ke ibu saya tentang jurang ketika ibu saya lagi senewen, haha. Dan parahnya tidak lama kemudian lagu yang diputar adalah lagunya Ebiet G. Ade yang seperti kita tahu, lagu-lagu beliau merupakan lagu langganan yang diputar di stasiun-stasiun TV ketika ada bencana nasional skala besar. Bayangkan, pak supir bilang sebelah kiri jurang dan ditemani oleh lagu Ebiet G. Ade. Tetapi akhirnya playlist itu diganti kembali ke lagu-lagu Chrisye. Yay!

Apabila Anda akan menggunakan travel dari Pekanbaru ke Bukittinggi, jangan heran apabila supirnya dua kali (atau mungkin lebih) berhenti di tempat-tempat makan yang di sana disebut "Sanjai". Sanjai ini sama seperti warung makan yang ada di sepanjang jalur Puncak, Purwakarta atau Pantura. Sekali waktu supir berhenti memakan waktu sekitar setengah jam. Supir yang mengemudikan travel saya berhenti dua kali jadi total hanya untuk perbehentian adalah satu jam! Kabarnya hal ini dilakukan krn memang ada kerja sama dgn pihak warung makan di sepanjang jalan itu. Jadi katanya mereka bisa dpt semacam komisi apabila banyak penumpang travel yang mampir dan berbelanja atau makan. Tapi karena saya dan ibu saya belum pernah naik travel ini jadinya kami bingung kenapa supirnya sering sekali berhenti. jadi jangan heran kalo kami jadi resah dan gelisah. Haha

Hari Pertama di Bukittinggi 

Akhirnya sekitar pukul 3.30 (yap se-subuh itu) kami tiba di Bukittinggi, tepatnya di rumah salah satu teman saya, kami tiba. Jujur saya sebenernya ga enak untuk menginap di rumah temen saya tapi berhubung dia sedikit memaksa jadi apa daya. Alesan! Ketika tiba di rumah teman saya, kami langsung disuguhi teh manis hangat. Kedua orang tuanya juga ikut bangun loh.

Setelah itu kami langsung ke kamar untuk tidur tetapi pukul 07.00 saya sudah terbangun. Bangun-bangun sudah tersedia sarapan berat. Berat karena sudah terdiri nasi putih beserta lauk pauk khas Minang.Sekitar pukul 09.00 kami berangkat menuju Istana Basa Pagaruyung atau yang biasanya kita kenal sebagai Istana Pagaruyung.

Rumah teman saya tidak benar-benar terletak di pusat kota Bukittinggi, jadi rumahnya terletak yaaaa sekitar 10 menit dari pusat kotanya. Oya nama teman saya itu Dayat dan pusat kota yang saya maksud adalah pusat kota dalam skala kota kecil ya bukan dalam skala Jakarta. Berhubung ke Istana Pagaruyung harus melewati pusat kota Bukittinggi maka kami melewati Jam Gadang yang terkenal itu. Kami hanya sekadar melewati tanpa berhenti karena baru esoknya (hari Minggu) kami akan akan berkunjung ke Jam Gadang. Sekilas saya agak kecewa karena saya pikir Jam Gadang adalah landmark yang megah tapi ternyata tidak. Tapi walaupun begitu, Jam Gadang tetap terlihat menarik.

Belum sejam perjalanan, kami berhenti di daerah yang kalau tidak salah bernama Koto Baru di depan warung kecil penjual Kue Bika. apa itu Kue Bika? Jadi Kue Bika adalah kue khas Koto Baru (kalau tidak salah). Ada dua macam Kue Bika, yaitu yang menggunakan gula aren dan pisang dan yang satu lagi menggunakan gula putih. Inilah Kue Bika itu. 



Ini merupakan Kue Bika yang menggunakan gula putih. Rasanya mirip kue pancong tetapi yang ini juga menambhakan kalapa parut ke dalam adonannya.



Sedangkan yang ini merupakan Kue Bika yang menggunakan gula aren dan pisang. Rasanya jangan ditanya, enak banget!! Kue Bika ini terasa sekali pisangnya dan juga wanginya enak banget. Saya sampai merem pas makan kue ini. Kalau tidak salah harga per buahnya itu Rp3.000



Sedangkan foto diatas adalah suasana di dalam warung Kue Bika ini. Sayangnya saya lupa nama warung ini apa (maaf ya). Kalau dilihat lewat foto di atas, pasti Anda sudah tau kan kalo Kue Bika dibakar dengan menggunakan kayu bakar dan masih tradisional. Jadi api yang memanggang atau membakar Kue Bika itu itu terletak di atas dan di bawah cetakan Kue Bika. Oya, salah satu yang saya sadari adalah hal yang umum untuk menggunakan kayu bakar dalam proses pemasakan di daerah-daerah yang saya lewati.



Foto di atas pemandangan di balik warung yang menjual Kue Bika. Indah kan? Tapi saya tidak tahu apa nama gunung yang melatarbelakanginya.

Perjalanan ke Istana Paguruyung

Setelah mampir sebentar di warung Kue Bika itu, kami langsung menuju Istana Pagaruyung. Faktanya adalah ternyata dari Bukittinggi ke Istana Pagaruyung, kami melewati banyak sekali kota yang ada di Sumatera Barat, yaitu Koto Baru, Solok dan Padang Panjang. Sebenarnya perjalanan hanya selama 2 jam tapi ternyata melewati kota-kota tersebut.

Sebelum kami sampai ke Istana Pagaruyung, kami mampir dulu untuk makan siang yang kepagian (karena jam 11) di pinggir Danau Singkarak. Danau Singkarak terlihat tenang dan diselimuti kabut karena memang pada hari itu cuaca kurang cerah. Inilah Danau Singkarak ketika saya makan siang.


Setelah makan siang di Danau Singkarak kami menuju ke Istana Pagaruyung. Tidak memakan waktu lama, sekitar jam 12 kami sudah tiba di Istana Pagaruyung. Wow! Istana Pagaruyung begitu megah nan anggun. Ada "kebesaran" yang tidak dapat saya jelaskan. Sayangnya, para pengunjung tidak diperbolehkan untuk masuk ke dalam Istana Pagaruyung, kami hanya diperbolehkan berada di luar. Hal ini cukup mengecewakan saya karena saya yakin interior istana tersebut menarik untuk dinikmati. Mungkin hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada Istana Pagaruyung mengingat beberapa tahun lalu, istana megah ini terbakar habis dan baru dibangun kembali. Kabarnya istana ini dibangun kembali atas prakarsa Jusuf Kalla mengingat istri beliau berasal dari Batusangkar, kota dimana Istana Pagaruyung berada. 

Oya, di area Istana Pagaruyung juga terdapat bangunan, yaitu "karangkiang" (kalau tidak salah), yaitu tempat untuk menyimpang hasil panen seperti padi. Selain itu juga terdapat taman dan di belakan istana ini terdapat kolam. Sayangnya di samping Istana Pagaruyung terdapat arena permainan yang sedikit menganggu keindahan. Berikut ini adalah beberapa foto yang saya ambil di area Istana Pagaruyung. 

                                     

                                                                  Istana Pagaruyung

                                       
                                 Eksterior di langit-langit tangga utama Istana Pagaruyung.

                                                   

                                                       Bagian belakang Istana Pagaruyung.

                                        
                                                  Istana Pagaruyung dan karangkiang-nya.

                                                      

                                Kolam di belakang Istana Pagaruyung, rumah gadang yang
                                       menjadi latar belakang sepertinya tempat hiburan.

                                            

                                               Ornamen eksterior Istana Pagaruyung


                                                 

                                                           Dapur Istana Pagaruyung

                                                 

                          Karangkiang di Istana Pagaruyung, tempat menyimpan hasil panen.

Bagaimana? Bagus kan Istana Pagaruyung. Kami di sana tidak lama, maka setelah keliling sebentar, kami memutuskan kembali ke Bukittinggi tetapi sebelum menuju ke mobil saya melihat ada pedagang kaki lima yang menjual novel-novel sastra klasik. Langsung tergiurlah saya, mengingat sudah lama saya ingin membaca novel-novel tersebut dan saat ini cukup susah mencarinya kecuali memesan langsung di Balai Pustaka. Akhirnya setelah menawar cukup keras, saya mendapat lima buah novel dengan total harga sebesar Rp90.000. Novel-novel tersebut adalah Siti Nurbaa, Salah Asuhan, Azab dan Sengsara, Sengsara Membawa Nikmat dan Di Bawah Lindungan Ka'bah. Tapi apesnya, saya baru mengetahui di Pekanbaru apabila beberapa novel tersebut palsu. Tapi yasudahlah.

Kembali ke Bukittinggi dan Hari Kedua di Kota Jam Gadang

Ketika ingin kembali ke Bukittinggi kami mampir terlebih dahulu di sebuah warung kecil yang menjual minuman khas Batusangkar, yaitu Kawa Daun. Kawa Daun ini dibuat dari daun kopi yang direbus, rasanya hampir seperti kopi tetapi lebih ringan. Inilah penampakan Kawa Daun.

                                              
 Kawa Daun

Jadi menikmati minuman ini memang enak bersama gorengan dan pisang goreng yang dijual di sana luar biasa enaknya. Mungkin pisang goreng terenak yang pernah saya makan. Murah pula.

Keesokan harinya, kami pergi ke pusat kota Bukittinggi. Kami langsung menuju Jam Gadang. Jujur loh saya menghayal kalo Jam Gadang itu seperti Big Ben di London (yaiya masa disamain). Tapi harus diakui ada jejak-jejak kehebatan masa lalu pada Jam Gadang itu sendiri. Uniknya pula berhubung angka yang terdapat di Jam Gadang adalah angka romawi namun khusus untuk angka empat, bentuk angka romawinya bukan seperti yang biasa kita kenal (IV) tetapi IIII. Saya tidak tahu apa alasan di balik angka tersebut. tapi saya juga cukup kecewa kalo kami, pengunjung, tidak diperbolehkan masuk ek dalam Jam Gadang. Di sekitaran Jam Gadang juga terdapat dua pasar yang terkenal di Bukittinggi, yaitu Pasar bawah dan Pasar Atas. Saya hanya sempat ke Pasar Atas yang menjual cukup beragam barang, mulai dari oleh-oleh berupa pakaian sampai makanan hingga restoran cepat saji.

Jam Gadang


Pemandangan kota Bukittinggi dari pelataran Jam Gadang.
 Latar belakang Gunung Marapi


Pisang Kapi', tengahnya diisi unti

Pada pukul 2 siang saya dan ibu saya meninggalkan Bukittinggi dan baru tiba di Pekanbaru sekitar pukul 11 malam! Lelah dan cukup mengesalkan perjalanan pulang saya dari Bukittinggi ke Pekanbaru. Sekian cerita saya selama 2 hari di Bukittinggi.

Monday, January 7, 2013

Pekanbaru

Selamat siang!

Ini merupakan artikel saya yang kedua! Kali ini saya akan membahas mengenai perjalanan saya ke kota Pekanbaru, ibukota propinsi Riau. Oh oke, sebenarnya bukan perjalanan tetapi lebih tepatnya adalah pindah karena tugas kantor. Kebetulan saya adalah lulusan dari salah satu kampus yang mengharuskan lulusannya mengikuti ikatan dinas. Ini merupakan mutasi atau pindah atau penempatan pertama saya.

Saya masih ingat sehari sebelum pengumuman penempatan ini, saya merasa sangat gugup, kepala cenat-cenut, jantung berpacu melodi (alias sangat deg-degan) walaupun pada akhirnya saya tetap bisa tidur satu malam sebelum pengumuman penempatan. Pada siang hari sebelum penempatan entah kenapa secara insting saya merasa bahwa saya akan mendapatkan penempatan di Pekanbaru. Salah satu buktinya adalah mengecek situs salah satu jaringan bioskop di Indonesia apakah di Pekanbaru ada bioskop mereka. Hal ini saya lakukan karena saya cinta film, maka bioskop adalah salah satu titik krusial bagi hidup saya, selain tentunya makanan dan TV. Oke, ternyata di Pekanbaru ada bioskop! "Up-to-date" pula film-filmnya!! Selain Pekanbaru, kota lain yang saya cek bioskopnya adalah Pontianak tetapi entah kenapa saya merasa yakin tidak akan mendapatkan penempatan disana.

Ketika hari H, yaitu hari pengumuman penempatannya ternyata memang saya mendapatkan Pekanbaru. Sedih? Tidak. Kenapa? Karena ternyata saya mendapatkan teman-teman penempatan yang memang cukup asik. Kaget? Jujur iya karena tetap saja biarpun insting saya mengatakan saya akan mendapatkan Pekanbaru, saya tetap kaget.

Oke, langsung kepada intinya, yaitu Pekanbaru.

Pada tanggal 31 Desember 2012, tepatnya hari Senin sehari sebelum Tahun Baru 2013. Saya beserta kedua teman saya dan ibu saya (iya, ibu saya, i-kut me-ngan-tar!) berangkat ke Pekanbaru pada pagi hari dan pada pukul 10.10 saya sudah mendarat di Bandara Sultan Syarif Kassim II yang merupakan bandara Pekanbaru. Kalau tidak salah dulu namanya adalah Bandara Simpang Tiga yang entah kenapa nama ini yang justru saya suka.

Ketika turun dari pesawat, hal pertama yang saya sadari adalah bandaranya. Kecil sekali mak! Tetapi biarpun kecil, bandaranya bagus dan terlihat seperti baru dibangun. Kami, para penumpang, menaiki bus bandara menuju ke bandara dan yang menarik adalah sejauh saya sadari ternyata hanya ada satu eskalator dan kepala saya hampir terbentur ketika menggunakan eskalator itu. Rendah banget plafonnya.

Ketika saya dan kedua teman saya sedang menunggu bagasi, saya pastinya mengobrol dengan mereka dengan bahasa yang biasa kami pakai, yaitu "lo" dan "gue" alhasil kami langsung diliatin sama banyak penumpang yang saat itu sama-sedang menunggu bagasi. Saya sempat sebal tetapi kemudian saya sadar kalo disini sudah bukan lagi di Jakarta, tetapi di Pekanbaru dimana bahasanya tidak menggunakan bahasa "lo" dan "gue". Tapi yang namanya saya itu bebal, saya tetap aja berbicara dengan "lo" dan "gue".

Pada saat itu, kami dijemput oleh pegawai kantor baru kami. Pada saat menunggu pegawai kantor kami yang saat itu mengantar ibu saya dan seorang saya terlebih dahulu, saya dan seorang teman saya memulai kegiatan orang jaman sekarang, yaitu foto-foto!! Kami langsung berfoto di depan bandara. Inilah foto-fotonya.









Kalau kata teman saya yang melihat foto ini bilang kalau bandaranya terlihat seperti mall! Haha. Yah, mungkin agak benar. Tapi satu hal yang pasti bandaranya beserta parkirannya sangat bersih. Hal yang jarang terjadi di Indonesia apalagi Jakarta.

Sambil menunggu bapak pegawai itu kembali menjemput kami, kami duduk-duduk di ruang tunggu. Saya terkejut ternyata ada taksi Blue Bird di Pekanbaru!! *norak* Selain itu ada 3 taksi selain Blue Bird. Hanya dua taksi yang saya ingat dari  tiga aksi tersebut, yaitu Riau Taksi (berwarna abu-abu) dan Taksi Puskopau (berwarna biru telur asin, yang katanya milik koperasi TNI AU).

Ketika bapak pegawai itu kembali dan menjemput kami, saya cukup kaget karena bandara Sultan Syarif Kassim II langsung terhubung dengan jalan utama kota Pekanbaru. Sepanjang perjalanan saya menemukan beberapa nama yang ada di Jakarta, seperti KFC, Pizza Hut dan sebagainya. Ternyata Pekanbaru tidak semenyedihkan itu walaupun sebenarnya saya jarang makan di restoran-restoran itu meskipun di Jakarta. Maklum belum mampu :)

Kami tidak langsung menuju kantor tetapi melihat kos-kosan yang ada di sekitar kantor. Setalh melihat-lihat kos, kami langsung ke kantor kami dan ternyata sepertinya kalau dari bandara ke kanor kami hanya 15-20 menit! Yap, sedekat itu. Pada intinya Pekanbaru jalannya hanya lurus tanpa belok-belok. Cukup kecil sebenarnya.

Hari itu juga kami main ke mall! Hhmmm, sebenernya bukan mall kali ya kalau untuk ukuran Jakarta tetapi kalau disini ya termasuk mall. Ini fotonya!



Agak sedih ya fotonya? Kabel listrik bergelimpangan di langit dan biarpun menjelang magrib tapi tetep aja terang kalo disini.

Makanan

Faktanya makanan di Pekanbaru itu mahal. Lebih mahal dari Jakarta loh. Barusan saya makan nasi rames yang isinya ada telor ceplok dan oseng sayur, semua harus dibayar sebesar Rp10.000! Bayangkan itu! Oh Jakarta, hamba merindukanmu. Di Pekanbaru ini banyak tempat makan nasi padang atau yang biasanya disebut Ampera, Masakan Minang, yang makanannya serba 6 ribu atau 7 ribu. Saya sih belum pernah coba, paling kalo ke tempat makan seperti itu saya hanya beli nasinya aja. Maklum anak kos, jauh dari orang tua dan terbiasa gratis. Haha.

Oya porsi nasi di sini itu dikit kali bah!!! Cuma cukup beberapa sendok dan parahnya yang saya bicarakan di sini adalah ukuran perut saya. Selain itu disini makanannya bisa dibilang dimana-mana bersantan dan jarang yang namanya sayur tanpa santan. Gado-gado pun isinya mie, tahu, lontong dan sayurnya sedikit juga. Ada bayam tapi dibikin keripik. Ada urap tapi lebih banyak kelapanya daripada sayurnya. Aduh! Selain bersantan, makanannya juga asin. Kalau tidak bersantan, ya asin.

Uniknya disini, masakan banyak menggunakan ubi atau singkong. Misalnya, saya pernah makan Ketupek Gule Pakis, isinya itu gulai pakis, ketupat (yang cukup mantap), mie kuning, tahu dan sejenis singkong. Unik. Disini juga sambal ijo di rumah makan padangnya juga enak. Kalau di Jakarta tidak pedas dan cenderung asin, di Pekanbaru itu asam tpi tidak terlalu pedas, jadi sambalnya itu bikin melek.


Kalau di Malang atau mungkin Jakarta sudah biasa yang namanya keripik buah seperti apel dan nangka, di Pekanbaru ada keripik jambu merah loh!! Manisnya samar dan memang ada rasa jambu merahnya sedikit begitu juga wanginya. Ini dia fotonya!



Selain keripik jambu merah, juga ada keripik buah naga (aaah saya belum coba ini) dan yang cukup banyak adalah keripik nanas. Oya disini juga penghasil lempo atau dodol duren. Enak loh!

Omong-omong angkot disini seringkali ditemani musik "house music" yang buat saya cukup menganggu tapi karena beda daerah beda budaya ya kan. Jadi nikmati aja. Oya angkot disini disebutnya "oplet".

Hal yang saya sangat senangi dari kota ini adalah kemana-mana dekat dan tidak ada macet! Maklum tingkat kejenuhan saya kepada Jakarta sudah sangat tinggi. Mungkin lebih tepatnya, saya sudah muak!! Haha. Hal yang saya tidak sukai adalah Pekanbaru SANGAT PANAS, sampai-sampai panasnya seperti menusuk kulit dan disini juga tidak banyak pohon terutama pohon yang rindang.

Saya belum banyak menjelajah kota ini sebenarnya. Jadi apabila ada cerita yang menarik tentang Pekanbaru akan saya bagikan kepada Anda.

Sekian cerita saya sementara ini tentang Pekanbaru.