Friday, February 1, 2013

Antara Novel dan Film (Bagian I)


Sudah berapa banyak novel yang diangkat menjadi film? Banyak. Saking banyaknya mungkin Anda harus mencarinya di Google. Oke, saya baru saja mencari dan sudah keburu males. Tapi apa benar, semua novel yang diangkat menjadi film, film tersebut akan lantas menjadi film yang buruk? Atau minimal lebih buruk daripada novelnya? Sebelum saya ke sana, saya ingin menjelaskan secara singkat kenapa saya mengkhususkan kepada novel? Alasannya sederhana. Karena saya lebih suka membaca novel daripada genre buku yang lain. Tetapi saya juga suka membaca buku sejarah dan biografi. Sudah jelas kan?
Saya pribadi kurang setuju dengan banyak pendapat yang mengatakan apabila film yang diangkat dari sebuah novel hasilnya akan buruk. Bagi saya tidak semua film yang diangkat dari novel akan menjadi novel yang buruk. Ada beberapa film yang bagi saya tingkat kelayakannya sama menariknya dengan novelnya. Misalnya Harry Potter and the Sorcerer’s Stone. Saya ingat menonton filmnya terlebih dahulu baru saya membaca novelnya. Sampai sekarang Sorcerer’s Stone merupakan salah satu film Harry Potter favorit saya karena film tersebut secara langsung mengenalkan saya kepada dunia hebat Harry Potter dan mengingatkan masa kecil saya. Kalau ada yang saya ingat dari perbedaan signifikan antara novel dan filmnya adalah ketika Harry, Ron, Hermione dan Draco didetensi untuk menemani Hagrid memeriksa Hutan terlarang. Itu versi filmnya apabila Anda ingat. Sedangkan versi novelnya, rombongan tersebut ditambah Neville yang kalau dalam versi filmnya, Neville di mantra beku oleh Hermione. Bagi saya, hal tersebut tidak mengganggu alur cerita filmnya, malah bagi saya dengan adanya adegan tersebut, film Sorcerer’s Stone menjadi lebih lucu terutama bagi anak-anak yang merupakan pangsa utama film tersebut. Siapa yang tidak ingat mantra “Petrificus Totalus”? Berkat diubahnya bagian itu, mantara “Petrificus Totalus” menjadi salah satu mantra paling populer di dunia Harry Potter selain “Expecto Patronum”  dan tentunya “Wingardium Leviosa”.
                                
Selain Sorcerer’s Stone, ada juga Percy Jackson and the Lightning Thief yang bagi saya versi filmnya, yaaaa hampir menyamai novelnya. Bagi saya pribadi, novel Percy Jackson adalah novel ringan tanpa beban. Anda hanya tinggal mengalir saja membacanya. Bahkan kadang-kadang saya berpikir novelnya sedikit mudah untuk dilupakan. Filmnya juga begitu, hhmm mungkin cukup dikritik oleh para kritikus, tapi bagi saya filmnya juga memiliki “sifat” dari novelnya. Ringan, tanpa beban, mengalir dan sedikit mudah untuk dilupakan. Tetapi keduanya juga menarik untuk dinanti lanjutannya. Bacaan dan tontonan yang dilahirkan untuk bersenang-senang saja.
                             
Lalu juga jangan lupakan The Godfather. Lagi-lagi saya menonton versi filmnya jauh sebelum saya membaca novelnya. Saya menonton versi filmnya ketika masih SMP sedangkan membaca novelnya ketika kelas 3 SMA. Saya sudah lupa detil ceritanya bahkan karakter-karakternya, jadi mohon maaf kalo ada kesalahan. Perbedaan yang saya ingat adalah hilangnya karakter selingkuhannya anak laki-laki tertua Don Vito Corleone. Pada novelnya ada cerita tersendiri mengenai selingkuhannya tersebut, tetapi pada filmnya tidak ada sama sekali cerita sampingan seperti itu. Bagi saya hal tersebut malah lebih baik karena filmnya dapat fokus terhadap keluarga Corleone saja tanpa perlu menceritakan karakter yang tidak mempunya andil besar dalam keluarga Corleone. Tetapi bagi saya, baik film maupun novelnya sama bagusnya. Novelnya memberikan pengetahuan dasar mengenai mafia terutama struktur dan cara kerja mereka. Sedangkan filmnya, ya pastinya adalah pengalaman sinematik yang asik.
                               
Lalu ada juga contoh yang sama baiknya versi novel maupun filmnya, seperti To Kill a Mockingbird dan The Road.
Saya telah memberi contoh film dan novel, yang baik versi novel maupun filmnya, sama bagusnya atau sama-sama menarik. Tapi ada juga loh novelnya justru kalah bagus daripada filmnya. Aneh kan? Bagi saya contoh pertama yang paling saya ingat adalah The Ghost yang kalau versi filmnya berubah judul menjadi The Ghost Writer. Lagi-lagi, saya menonton filmnya dahulu baru kemudian membaca novelnya. Bagi saya versi film The Ghost Writer jauh lebih menarik karena memiliki akhir cerita yang lebih mengagetkan (saya tidak mau membocorkannya). Selain itu Roman Polanski, sang sutradara, menghasilkan film thriller yang cukup mencekam dengan visual yang suram tapi indah dan didukung oleh penampilan para aktor/aktrisnya yang sangat bagus (terutama Pierce Brosnan sebagai mantan PM Inggirs, yang katanya terinspirasi dari Tony Blair dan penampilang yang juga bagus dari Kim Catrall sebagai selingkuhan si PM Inggris). Sedangkan versi novelnya, walaupun tetap menarik namun suasana thriller yang mencekam tidak begitu terasa.
                           
Lalu juga ada film Whip It yang diangkat dari novel berjudul Derby Girl. Saya suka filmnya. Film yang merupakan debut penyutradaraan Drew Barrymore tersebut “edgy”,rock n roll”, cuek, seru, lucu, dan tidak Hollywood meskipun buatan Hollywood. Terasa sekali sebagai sebuah karya yang jujur dan tulus dari hati. Sedangkan versi novelnya bagi saya lebih sarkas, indie, cuek walaupun tetap “rock n roll”. Tapi menonton filmnya jauh lebih menarik daripada membaca novelnya. Itu bagi saya.
                          
                Contoh terakhir dan yang baru saya alami adalah Life of Pi. Oh jangan tanya berapa lama saya menyelesaikan novelnya. Sekitar 5 bulan!! Bagi saya novelnya monoton dan tidak sesuai ekspektasi saya yang didasarkan dari ulasan-ulasan yang mengatakan kalau novel Life of Pi adalah novel yang menggugah hati. Mungkin karena pada novelnya terlalu banyak vocabulary yang saya kurang, tidak paham bahkan tidak pernah saya dengar. Sehingga hal tersebut amat mengganggu saya. Sedangkan versi filmnya jangan ditanya. Saya harus mengakui filmnya merupakan salah satu film terbaik pada tahun 2012 lalu. Filmnya dipenuhi visual yang begitu cantik, cerita yang amat menarik, seru dan berhasil membuat saya menangis beberapa kali. Yah mungkin ceritanya juga menyangkut hewan kali ya. Ada beberapa perbedaan pada filmnya. Pada filmnya terdapat penambahan kisah, mungkin karena novelnya terlalu monoton dan longgar sehingga apabila difilmkan maka tidak akan begitu lama durasinya. Maka dari itu novel ini sempat disebut sebagai “unfilmable novel”.
                                         
                Oya saya ingat juga kalau teman saya bilang apabila versi film The Devil Wears Prada masih jauh lebih menarik daripada novelnya. Anda mungkin sudah tahu alasannya? Meryl Streep J Ada juga Breakfast at Tiffany’s versi film masih lebih menarik daripada versi novelnya. Novelnya agak monoton sedangkan filmnya cukup mempesona berkat Audrey Hepburn dan gaun hitamnya itu.

6 comments:

  1. Nice to see that you also writing blog now... By the way, that demi moore picture. Do you have one without preggo thing?

    renandrai.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Haha knp ra? Begah ya liatnya? temen gue bgl begah liat demi moore nya, ada sih yang lain cm lbh menarik ini. Gue bkn blg sejak pindah dr jakarta krn disini ga tau mau ngapain

    ReplyDelete
  3. aduh saya jadi salah fokus mau baca blog anda dan lihat foro demi moore. btw nice blog, argumen yang menarik. kenapa hunger games nggak dibahas ya? hihihi. percy jackson jg

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, Anda rang ketiga yang bilang Demi Moore-nya "mengalihkan". Btw terima kasih sudah membaca dan memberikan komentar. The Hunger Games akan dirilis besok. Tapi tidak terlalu banyak.

      Delete
  4. kok film luar semua gal? film lokal mau dimasukin di bagian II?

    selain banyak nonton, ternyata kamu banyak baca juga ya

    ReplyDelete
  5. Apakah Anda perlu pinjaman tanpa jaminan untuk mendirikan sebuah bisnis atau pinjaman untuk renovasi dan banyak lagi, pencarian tidak lebih, kami adalah perusahaan yang sah dan pada tingkat bunga rendah dari 2% dan bersedia untuk meminjamkan jumlah yang Anda ingin meminjam dan membuat tahun ini yang berhasil untuk Anda. Mohon mengisi data pinjaman ini di bawah ini dan menghubungi kami melalui email perusahaan kami: gloryloanfirm@gmail.com.
    Nama lengkap: _______________
    Negara: __________________
    Sex: ______________________
    Umur: ______________________
    Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
    Durasi Pinjaman: ____________
    Tujuan pinjaman: _____________
    Nomor ponsel: ________

    Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami sekarang melalui email: gloryloanfirm@gmail.com

    ReplyDelete